Thursday, 11 September 2014

Renungan Sebelum Kerja

Seorang bocah laki-laki masuk ke sebuah toko yg ada telpon koinnya. Ia mengambil kursi kecil lalu ditumpuknya, lalu ia naik ke atasnya sehingga ia bisa menekan tombol angka di telepon dengan leluasa. 
Ditekannya tujuh digit angka. Si pemilik toko mengamati-amati tingkah bocah ini dan menguping percakapan teleponnya. 
Bocah: Ibu, bisakah saya mendapat pekerjaan memotong rumput di halaman Ibu? 
Ibu (di ujung telepon sebelah sana): Saya sudah punya orang untuk mengerjakannya.

Bocah: Ibu bisa bayar saya setengah upah dari orang itu. 
Ibu: Saya sudah sangat puas dengan hasil kerja anak itu, dia bekerja luar biasa.

Bocah (dengan sedikit memaksa): Saya juga akan menyapu pinggiran trotoar Ibu dan saya jamin di hari Minggu halaman rumah Ibu akan jadi yang tercantik di antara rumah" yg berada di kompleks perumahan ibu. 
Ibu: Tidak, terima kasih.

Dengan senyuman di wajahnya, bocah itu menaruh kembali gagang telepon. 
Si pemilik toko, yang sedari tadi mendengarkan, menghampiri bocah itu.

Pemilik Toko: Nak, aku suka sikapmu, semangat positifmu, dan aku ingin menawarkanmu pekerjaan. 
Bocah: Tidak. Makasih.

Pemilik Toko: Tapi tadi kedengarannya kamu sangat menginginkan pekerjaan. 
Bocah: Oh, itu, Pak. Saya cuma mau mengecek apakah kerjaan saya sudah bagus. Sayalah yang bekerja untuk Ibu tadi!

Seperti anak kecil ini, sebaiknyalah kita mengevaluasi tentang apa yang telah kita kerjakan, untuk memastikan kualitas yg lebih baik di masa2 mendatang..!!!
Ingatlah ......"WAKTU seperti sungai, engkau tidak bisa menyentuh air yang sama untuk kedua kalinya, karena air yang telah mengalir akan terus berlalu dan tidak akan pernah KEMBALI".
Untuk itu ...Buat Hidupmu Lebih BERARTI, dari hari ke hari..!!! Tetaplah semangat sobat....!!

Melawan Lupa Dengan Kerja

Tujuan bisa saja berbeda walaupun apa yang dilakukan sama.
Kadang kita tidak mendapat apa-apa dari apa yang kita lakukan (Uang, hormat dan pujian) tapi hendaknya kita mengambil hikmah atas apa yang kita perbuat. Bersyukur karena diberi kemampuan untuk dapat beruat sesuatu dan semoga membantu kita melawan lupa atas perbuatan dan kemampuan kita yang bisa saja menjadikan kita insan yang sombong.

Berjalan apa adanya bukan ada apanya (repait TX Bengkalis)

Saturday, 6 September 2014

Josaphat Tetuko, Pakar Radar dan UAV Dunia Asal Indonesia

— Dua matanya selalu berbinar, seakan memancarkan energi positif. Dialah Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, perekayasa radar dan pesawat nirawak asal Indonesia yang kini berkarya di Jepang.

Ditemui Kompas.com di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (15/8/2014) lalu, Josaphat berkisah tentang masa
kecil, perjuangannya meniti karier, karya, serta mimpi yang masih dimiliki pada usianya yang menginjak 44 tahun.