Sunday, 1 June 2014

Elektromagnetik BOM





Senjata pulse elektromagnetik (EMP) yang mampu memanggang peralatan elektronik pada maskapai sipil bisa dibangun menggunakan informasi dan komponen yang tersedia di internet, demikian para analis kontraterorisme memperingatkan.



Yang diperlukan untuk menjatuhkan pesawat hanyalah satu pulse radio gelombang mikro tapi amat energetik yang dilesakkan dari perangkat di dalam pesawat, atau di darat dan dibidikkan ke pesawat yang datang mendarat.

Yael Shahar, direktur International Institute for Counter-Terrorism di Herzliya, Israel, dan koleganya menganalisa senjata-senjata elektromagnetik yang sedang dikembangkan atau dipakai oleh angkatan militer di seluruh dunia, dan menemukan bahwa terdapat peralatan murah yang tersedia online yang dapat beraksi dengan cara serupa. “Ini akan semakin mengancam seiring berkembangnya teknologi senjata elektromagnetik,” katanya.

Contoh, militer AS dan Rusia telah mengembangkan hulu ledak EMP yang menghasilkan gelombang kejut radiofrekuensi. Pulse radio ini menciptakan medan listrik beratus-ratus ribu volt per meter, yang menimbulkan arus yang membakar habis sistem-sistem listrik di dekatnya, semisal mikrochip dan elektronika mobil.



Spekulasi menyebut bahwa “e-bom” semacam itu telah dipakai di Teluk Persia, Kosovo, dan Afghanistan – tapi ini masih belum dikonfirmasikan. Tapi sebagian besar kerjaan militer bisa ditiru oleh pihak lain, kata Shahar. “Begitu diketahui bahwa pesawat rentan terhadap gangguan tertentu, tak perlu banyak lompatan untuk membangun sebuah perangkat yang dapat menghasilkan gangguan jenis itu. Dan sebagian besar ini bisa dibangun dari komponen khusus siap pakai atau teknologi dwifungsi.”



Contoh, lab-lab pemerintah menggunakan perangkat EMP berenergi tinggi untuk mengujicoba apa yang akan terjadi pada sistem elektronik penting jika senjata nuklir diledakkan, menghasilkan pulse elektromagnetik amat besar, kata Robert Iannini, pendiri Information Unlimited di Amherst, New Hampshire, yang menjual sistem ujicoba EMP.

EMP bisa dihasilkan dengan sejumlah cara. Sebuah mesin yang disebut generator Marx dapat dengan cepat melimpahkan muatan[listrik] amat tinggi yang tersimpan di bank kapasitor ke dalam antena, yang kemudian melepas pulse radio amat energetik. Perangkat-perangkat seperti ini sering digunakan untuk menguji resistensi kabel listrik terhadap sambaran petir. Sarana alternatif, dikenal sebagai perangkat kompresi fluks, menggunakan bahan peledak kecil untuk mendorong angker melintasi kumparan pengangkut arus yang menghasilkan medan magnet. Ini memampatkan medan magnet, menghasilkan EMP yang merusak.

Iannini mengatakan perusahaannya hanya menjual perangkat semacam itu kepada pembeli sah. “Orang-orang yang membeli alat-alat ini adalah periset yang memenuhi syarat di lab-lab seperti Sandia. Alat ini tak pernah menemukan jalan ke lab-lab ilmuwan samar atau amatir,” katanya. “Jika kami menemukan pembeli luar negeri yang tak dikenal, kami segera memperingatkan kantor penyelenggaraan ekspor di Departemen Perdagangan AS.”

Tapi Shahar mengatakan kepada para delegasi di konferensi tahunan Directed Energy Weapons di London bulan lalu bahwa keamanan di beberapa lab boleh jadi longgar, sedangkan generator EMP dasar bisa dibangun dari deskripsi yang tersedia online, menggunakan komponen yang dijumpai pada perangkat semisal kamera digital. “Ini secara teknologi tidak sulit untuk dibangun dan sebagian besar informasi yang diperlukan sudah tersedia,” katanya.



Meningkatnya penggunaan carbonfibre reinforced composite (komposit serat karbon yang diperkuat) pada badan pesawat juga membuatnya lebih rentan, katanya, sebab komposit memberi perlindungan buruk dari radiasi elektromagnetik dibanding logam. “Yang diperlukan adalah perlindungan ekstensif terhadap komponen elektronik dan kabel yang menjulur sepanjang pesawat,” katanya.

Jerome Bruel, seorang pakar sistem listrik di European Safety Agency di Cologne, Jerman, sependapat bahwa pesawat-pesawat keluaran baru yang sepenuhnya terbuat dari komposit, seperti Airbus A350, barangkali akan membutuhkan beberapa cara untuk melindungi perkabelannya dari semua sumber energi radio, termasuk pemancar TV. “Mereka mungkin perlu kasa logam di sekelilingnya untuk menyerap interferensi,” katanya.

Douglas Beason, direktur di Los Alamos National Laboratory di New Mexico, berkata, mungkin mudah membangun senjata EMP sendirian, tapi membuat senjata yang dapat dimuat dalam pesawat lebih sulit. “Ada banyak pekerjaan untuk secara dramatis mengurangi beratnya, menyusutkan pasokan listrik, dan antena,” katanya.

Meski begitu, semua pemerintahan menganggap serius ancaman ini. Juru bicara di Departemen Transportasi Inggris mengatakan pemerintahnya menyadari isu keamanan ini dan memiliki jalinan erat dengan lembaga-lembaga “yang mampu memberi gambaran seimbang berkenaan dengan senjata EMP, dan potensinya dalam membahayakan pesawat sipil”.

No comments:

Post a Comment