Sunday, 10 April 2016

18 Tentara Filipina tewas disergap Abu Sayyaf, 10 WNI masih ditahan

18 Tentara Filipina tewas disergap Abu Sayyaf, 10 WNI masih 
ditahan
militer filipina latihan bersama as. ©2015 AFP PHOTO/TED Aljibe




Merdeka.com - Juru bicara militer Filipina Wilayah Mindanao Barat Mayor Filemon Tan, hari ini mengatakan sedikitnya 18 tentara mereka dan lima militan Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak selama 10 jam di Provinsi Basilan, kemarin.

Dalam baku tembak itu lebih dari 50 tentara luka.

"Saya memastikan ada baku tembak di (desa) Baguindan, Tipo Tipo, Basilan, dengan hasil di pihak kami: 18 tewas dan 53 luka saat baku tembak," kata dia.

Senada dengan Filemon Tan, juru bicara wilayah Basilan juga membenarkan serangan itu.

"Pasukan kami sedang akan menyerbu mereka. Di perjalanan kami disergap," kata Kolonel Benedict Manquiquis, juru bicara militer wilayah Basilan kepada stasiun radio DZRH, seperti dilansir BBC, Ahad (10/4).

"Musuh berada di dataran tinggi jadi pasukan kami yang berusaha berlindung masih terkena berondongan peluru dan bom," kata dia.

Menurut Reuters, di antara lima militan yang tewas diketahui bernama Muhammad Khattab, warga Maroko, dan Ubaida Hapilon.

Koran Philippine Daily Inquirer memberitakan seluruh peleton itu disikat habis oleh militan Abu Sayyaf dan empat tentara yang tewas dipenggal oleh mereka.
infografis kelompok Abu Sayyaf CNN Philippine

Letnan Kolonel Benedicto Manquiquis mengatakan baku tembak terjadi pukul 07.55 kemarin ketika Pasukan Batalion Khusus dan Infanteri 44 dihadang lebih dari 100 militan Abu Sayyaf.

Militer Filipina sudah dua pekan sedang dalam operasi perburuan Abu Sayyaf di Basilan dekat Pulau Joso. Mereka berusaha membebaskan 18 warga asing yang disandera militan, termasuk 10 pelaut Indonesia.

Abu Sayyaf sudah mengancam akan membunuh sandera jika permintaan uang tebusan sebesar 50 juta peso (Rp 14,2 miliar) tidak dipenuhi hingga 8 April atau dua hari lalu.
[pan]

No comments:

Post a Comment