Thursday, 7 April 2016

Konvoi Truk tanpa Sopir sukses di Eropa

Konvoi enam truk tanpa sopir yang bergerak semi-otomatis berhasil tiba dengan selamat di Pelabuhan Kota Rotterdam, Belanda, kemarin. Kendaraan itu berasal dari Jerman dan Swedia, hasil percobaan gabungan perusahaan otomotif Daimler, DAF, Scania, serta Volvo.

Para pengemudi bersiaplah, konvoi truk tanpa sopir sukses di 
EropaSitus berita Quartz melaporkan, Kamis (7/4), rombongan mobil berteknologi canggih itu butuh waktu sepekan menuntaskan perjalanan. Satu truk, buatan Scania, bahkan menempuh 2.000 kilometer dan melintasi empat perbatasan negara, hingga akhirnya sampai di Rotterdam.

"Ini eksperimen yang menarik, karena setiap mobil bisa berangkat dari pabrikan langsung menuju pabrikan yang sama," kata Eric Jonnaert, Presiden Perusahaan yang membawahi keenam pabrikan otomotif Eropa itu.


Truk ini bisa berjalan semi-otomatis, mengikuti kendaraan induk yang sudah diatur rutenya dengan sistem 'peleton'. Masing-masing kendaraan terhubung lewat wi-fi, sehingga kendaraan di belakang induk akan bisa mengikuti dalam jarak rapat, termasuk saat menambah kecepatan maupun mengerem.




Truk tanpa sopir lintasi Eropa (c) 2016 Merdeka.com/Volvo


Konvoi truk tanpa pengemudi ini, menurut penelitian, lebih menghemat bahan bakar 15 persen, mengurangi risiko kecelakaan, serta dapat menekan ongkos bagi perusahaan.
Melain Schultz van Haegen, Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Belanda, mengapresiasi terobosan ini. Dia meyakini sistem truk otomatis akan membuat jalanan lintas Eropa lebih aman dan bebas kemacetan. Apalagi sebagian besar kecelakaan dipicu oleh manusia. "Truk-truk ini terbukti memiliki kemampuan menjaga jarak aman satu sama lain," tuturnya.

Selama ini, eksperimen mobil tanpa sopir yang banyak disoroti adalah proyek Google dan Ford. Namun dua perusahaan Amerika Serikat itu fokus pada mobil penumpang. Sedangkan pabrikan Eropa ini bermimpi angkutan umum di masa depan mengandalkan sistem otomatisasi.
"Saya dengar perusahaan seperti Unilever tertarik mengadopsi teknologi ini untuk armada logistiknya mulai 2017," kata Dirk-Jan de Bruijn, Direktur Teknik Sistem Peleton.
[ard]

No comments:

Post a Comment